Jangan Mudah Marah Jika Tidak Ingin Terkena Tekanan Darah Tinggi
Pakar kesehatan dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP (K) ternyata menyebutkan jika mitos ini memang benar adanya. Menurut beliau, marah-marah yang merupakan ekspresi dari emosi negatif memang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, khususnya dalam memicu masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tak hanya itu, jika kita mudah marah, maka hormon adrenalin di dalam tubuh juga bisa mengalami peningkatan dengan drastis. Yang menjadi masalah adalah, peningkatan hormon adrenalin ini bisa membuat pembuluh darah semakin mengecil sehingga akhirnya memicu peningkatan tekanan darah.
Menurut dr. Ann, marah-marah karena berbagai hal, khususnya karena stress, juga bisa membuat denyut jantung meningkat. Andai kita tergolong orang yang mudah tersinggung atau mudah marah untuk hal-hal yang sepele, dikhawatirkan tekanan darah semakin tidak terkontrol sehingga akan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan stroke dengan signifikan.
Karena alasan inilah, mereka yang mengalami masalah tekanan darah tinggi harus rutin minum obat, mengkonsumsi pola makan yang sehat, dan tidak boleh mudah terpancing emosinya. Andai merasa ada hal yang sedikit menyinggung emosi, kita sebaiknya mencoba untuk menghela nafas atau melakukan relaksasi layaknya dengan meditasi dengan tujuan membuat pikiran lebih tenang dan menurunkan kadar hormon yang bisa memicu penyempitan pembuluh darah.
Di Indonesia sendiri, jumlah penderita hipertensi sangatlah tinggi dimana sekitar 25,8 persen dari total populasi ternyata menderita penyakit ini. Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah kesehatan ini, ada baiknya mulai menerapkan gaya hidup sehat, sering mengecek tekanan darah, apalagi jika sudah berusia lebih dari 30 tahun, dan tidak boleh mudah marah.
Posting Komentar untuk "Jangan Mudah Marah Jika Tidak Ingin Terkena Tekanan Darah Tinggi"