Cara Membuat Proyeksi Peta dan Skala Peta
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > program aplikasi komputer.
1. Jarak antara satu titik dengan titik lainnya di atas permukaan yang diubah harus benar.
a. Proyeksi Bidang Datar (Proyeksi Zenithal)
Bidang proyeksinya datar yang berpusat pada satu titik. Proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah kutub. Contoh peta proyeksi azimutal dapat dilihat pada gambar diatas.
Proyeksi Azimut/Zenithal dibedakan menjadi 3 macam Proyeksi.
1. Proyeksi azimuth normal, yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
c. Proyeksi Silinder (Proyeksi Cylindrical)
Proyeksi ini berdasarkan prinsip pemin-dahan garis-garis meridian dan paralel bumi dari bidang silinder yang diselubungkan ke bola bumi dan kemudian dibentangkan menjadi peta datar. Bidang proyeksi silinder ini dalam keadaan proyeksi normal cocok untuk daerah ekuator. Proyeksi yang termasuk pada proyeksi tabung atau silinder, yaitu proyeksi silinder sama luas (equal area) disebut juga proyeksi mumi.
Ciri-cirinya:
1. Meridian adalah garis-garis yang sejajar dan beijarak sama antara satu dengan lain.
2. Paralel garis lurus, sejajar satu sama lain, tetapi jarak antara satu dengan lainnya makin kecil ke arah kutub.
Sumber https://geograph88.blogspot.com/
Bumi bentuknya bulat, terus cara buat peta yang ebntuknya datar gimana?. Bagaimana memindahkan bidang bulat bumi ke bentuk datar?. Disinilah diperlukan sebuah teknik proyeksi peta..Syarat-syarat untuk menyatakan bentuk bola ke bentuk bidang datar dengan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di bumi dan peta adalah sebagai berikut. Baca juga: Kaitan geografi dan paleoklimatik
1. Jarak antara satu titik dengan titik lainnya di atas permukaan yang diubah harus benar.
2. Luas permukaan yang diubah harus benar.
3. Bentuk yang diubah hars benar.
4. Arah yang diubah harss tetap/benar.
Untuk dapat memenuhi keempat syarat itu sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin dan satu saja dari syarat di atas untuk seluruh bola dunia juga merpakan hal yang tidak mungkin. Dan Oleh karena tu, untk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah lebih besar, kita harus mengadakan kompromi antara keempat syarat itu.
Baca juga:
Terbentuknya pegunungan Himalaya karena obduksi
Kualitas dan salinitas air laut
Ekosistem hutan hujan tropik
Sebagai akibat dari kompromi itu keluarlah bermacam jenis proyeksi peta. Setiap proyeksi mempunyai kebaikan dan kelemahan,sesuai dengan tujuan peta dan bagian dari muka bumi yang digambarkan.
Pembagian proyeksi berdasarkan bidang asal, yaitu
a. proyeksi azimutal/zenithal (bidang datar),
b. proyeksi conical (kerucut),
c. proyeksi sylindrical (silinder tabung), dan
d. proyeksi arbitrary (gubahan).
3. Bentuk yang diubah hars benar.
4. Arah yang diubah harss tetap/benar.
Untuk dapat memenuhi keempat syarat itu sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin dan satu saja dari syarat di atas untuk seluruh bola dunia juga merpakan hal yang tidak mungkin. Dan Oleh karena tu, untk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah lebih besar, kita harus mengadakan kompromi antara keempat syarat itu.
Baca juga:
Terbentuknya pegunungan Himalaya karena obduksi
Kualitas dan salinitas air laut
Ekosistem hutan hujan tropik
Sebagai akibat dari kompromi itu keluarlah bermacam jenis proyeksi peta. Setiap proyeksi mempunyai kebaikan dan kelemahan,sesuai dengan tujuan peta dan bagian dari muka bumi yang digambarkan.
Proyeksi peta normal |
Pembagian proyeksi berdasarkan bidang asal, yaitu
a. proyeksi azimutal/zenithal (bidang datar),
b. proyeksi conical (kerucut),
c. proyeksi sylindrical (silinder tabung), dan
d. proyeksi arbitrary (gubahan).
a. Proyeksi Bidang Datar (Proyeksi Zenithal)
Bidang proyeksinya datar yang berpusat pada satu titik. Proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah kutub. Contoh peta proyeksi azimutal dapat dilihat pada gambar diatas.
Proyeksi Azimut/Zenithal dibedakan menjadi 3 macam Proyeksi.
1. Proyeksi azimuth normal, yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
2. Proyeksi azimuth transversal, yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
3. Proyeksi azimuth oblique, yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu di sembarang tempat pada bola bumi.
b. Proyeksi Kerucut (Proyeksi Conical)
Proyeksi kerucut adalah pemindahan dari garis-garis meridian dan paralel pada suatu globe ke sebuah kerucut. Proyeksi tersebut normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi yang termasuk pada proyeksi kerucut adalah:
1. proyeksi kerucut dengan sebuah patokan lintang.
2. proyeksi kerucut dengan dua buah patokan lintang.
Proyeksi kerucut adalah pemindahan dari garis-garis meridian dan paralel pada suatu globe ke sebuah kerucut. Proyeksi tersebut normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi yang termasuk pada proyeksi kerucut adalah:
1. proyeksi kerucut dengan sebuah patokan lintang.
2. proyeksi kerucut dengan dua buah patokan lintang.
Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam proyeksi kerucut normal, transversal, dan oblique.
1. Proyeksi kerucut normal, jika garis sing-gung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (paralel standar).
2. Proyeksi kerucut transversal, apabila kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bagi tegak lurus.1. Proyeksi kerucut normal, jika garis sing-gung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (paralel standar).
3. Proyeksi kerucut oblique, apabila sumbu kerucut terhadap sumbu bumi berbentuk miring.
Sudut proyeksi peta |
Proyeksi ini berdasarkan prinsip pemin-dahan garis-garis meridian dan paralel bumi dari bidang silinder yang diselubungkan ke bola bumi dan kemudian dibentangkan menjadi peta datar. Bidang proyeksi silinder ini dalam keadaan proyeksi normal cocok untuk daerah ekuator. Proyeksi yang termasuk pada proyeksi tabung atau silinder, yaitu proyeksi silinder sama luas (equal area) disebut juga proyeksi mumi.
Ciri-cirinya:
1. Meridian adalah garis-garis yang sejajar dan beijarak sama antara satu dengan lain.
2. Paralel garis lurus, sejajar satu sama lain, tetapi jarak antara satu dengan lainnya makin kecil ke arah kutub.
3. Proyeksi ini tidak pemah dipakai.
d. Gubahan (Proyeksi Arbitrary)
Biasanya Dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yg sudah kita jumpai sehari-hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara perhitungan.
Contoh:
1. Proyeksi Mollweide
2. Proyeksi Gall. Sifatnya sama luas dan bentuknya sangat. Berbeda pada lintang-lintang mendekati kutub.
Biasanya Dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yg sudah kita jumpai sehari-hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara perhitungan.
Contoh:
1. Proyeksi Mollweide
2. Proyeksi Gall. Sifatnya sama luas dan bentuknya sangat. Berbeda pada lintang-lintang mendekati kutub.
3. Proyeksi Mercator dan proyeksi silinder mumi
SKALA PETA
Sebuah peta harus memiliki skala karena komponen penting peta adalah skala. Skala peta bisa muncul di bagian bawah atau samping peta.
Skala peta angka dan garis |
Skala peta merupakan perbandingan jarak di peta dngan jarak sebenarnya di lapangan. Skala peta terbagi menjadi skala angka dan skala garis. Skala peta umum menggunakan satua centimeter di Indonesia sementara di AS menggunakan inchi. Baca juga: Trik menjawab soal UN Geografi
Posting Komentar untuk "Cara Membuat Proyeksi Peta dan Skala Peta"